Bahaya Software Bajakan

Memiliki PC (Personal Computer) rasanya memang tidak lengkap tanpa software/perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pekerjaan, hobi, ataupun hiburan. Tanpa software aplikasi, komputer hanya berguna untuk hal-hal sederhana, mungkin hanya menjadi kalkulator atau pemutar video/musik. Karena itulah pengguna pc melengkapinya dengan berbagai software pilihannya, biasanya pengguna melengkapi PC nya dengan software yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan profesi tetapi biasanya ditambah dengan sejumlah Games untuk mendapat hiburan dan meluangkan waktu dikala merasa bosan.

Sayangnya, baik itu Aplikasi dan Games belum tentu didapat dengan membelinya tetapi dengan Download dari berbagai website yang memberi crack lisensi, mengapa harus demikian? Tentu penulis menyadari bahwa semua itu dikarenakan biaya lisensi software yang tidak murah terlebih lagi kebanyakan software (tidak semua) tidak memberi lisensi sepanjang umur hidup melainkan untuk beberapa tahun kedepan yang disebut berlangganan / subscribe. Pada video games juga demikian dimana saat ini kebanyakan games pc berfokus dengan menambah Download Content, yaitu konten tambahan untuk menambah fitur baru seperti tantangan, item (benda), mode permainan, dsb yang dijual terpisah dari Base Game.

Umumnya yang penulis ketahui bahwa software bajakan yang dibeli/download biasa menggunakan crack yang mengganti file tertentu (biasanya file lisensi), yang menjadi kemungkinan adalah crack tersebut bisa menjadi celah yang dapat diakses oleh pembuat crack tanpa harus terdeteksi antivirus karena bisa jadi sudah di sisipkan Backdoor dan Trojan Horse. Dengan demikian, pembuat crack dapat melakukan apa saja terhadap pc pengguna, seperti perusakan dokumen dan file penting, pengintaian terhadap pengguna melalui webcame, memantau/monitoring setiap kegiatan yang dilakukan dan mencuri identitas seperti akun sosial maupun akun banking, bahkan bisa menjadikan pc pengguna sebagai komputer zombie untuk penyerangan DDoS.
Sebuah studi forensik yang dilakukan oleh Microsoft sejak Desember 2012 menyatakan bahwa 68% PC yang baru dibeli langsung terinfeksi oleh Malicious Software (Malware) akibat dari menginstall Sistem Operasi Windows bajakan. Dilansir oleh Microsoft Indonesia | PiracyUncovered.Sistem Operasi memang menjadi bagian terpenting untuk sebuah komputer, karena tanpa OS sudah pasti komputer hanya menampilkan DOS, yaitu sistem operasi yang hanya berbasis Command Line.

Sekilas menggunakan software bajakan terlihat sama dengan software asli dan tetap merasa aman, apa benar demikian? "Sebenarnya tidak", itulah pernyataan dari Microsoft Piracy Uncovered bahwa software / games asli dibuat untuk memaksimalkan kinerja PC dan dilengkapi sistem keamanan dari ancaman yang tidak terduga (pencurian identitas, virus, dsb). Biasanyan untuk software / games yang asli rutin mendapat Update guna untuk menutup bug yang tersisa namun untuk software/games bajakan akan menyarankan untuk mematikan fitur Update / Auto Update agar tidak terdeteksi sebagai software bajakan dan karena itulah software bajakan tidak mendapat dukungan keamanan secara rutin dan baik.

Menurut MPU bahwa banyak orang merasa pc-nya aman karena masih dapat bekerja normal tetapi janganlah begitu yakin jika pc pengguna adalah penggemar software bajakan. Tidak semua malware di desain untuk langsung merusak PC pengguna. Beberapa, termasuk Trojan Horses dan Backdoors memungkinkan pelaku kriminal mengambil alih PC sasarannya, menyalakan webcam serta mengawasi momen pribadi pengguna, yang paling menakutkan, pengguna bahkan tidak tahu jika sedang diawasi melalui webcame.

Penulis cukup yakin bahwa banyak juga pengguna software bajakan yang sebetulnya ingin membayar lisensi, hanya saja terkadang biaya lisensi masih terasa cukup mahal bagi kalangan masyarakat indonesia selain itu sepanjang pemantauan penulis tidak sedikit yang merasa kebingungan untuk membayar lisensi dikarenakan sejumlah software hanya memiliki metode pembayaran dengan  menggunakan fasilitas kartu kredit sedangkan di Indonesia tidak banyak orang memiliki kartu kredit, untuk menghindari bahaya tersebut, mungkin pengguna cukup untuk tidak perlu menggunakan software berbayar dan lebih mencari software alternatif dengan fungsi yang sama walau mungkin fiturnya tidak sebanyak yang berbayar tapi rasanya semua itu jauh lebih aman untuk perlindungan pc. Jika sistem operasi Windows dirasa cukup mahal, pengguna bisa menggunakan versi Trial 90 hari yaitu dengan menggunakan versi Enterprise Evaluation walaupun versi ini tidak disarankan, pengguna juga bisa menggunakan sistem operasi yang benar-benar tanpa berbayar dan banyak pilihannya seperti Distro Linux.
Bayu Radityo

Seorang lulusan teknik informatika yang senang dalam berbagi ilmu pengetahuan, dan membuat karya digital berupa photomanipulation dan digital drawing. instagram external-link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama